Senin, 03 Maret 2014

Makalah PLH



KATA PENGANTAR


Dengan mengucapkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT, maka kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “ Penaggulangan Bencana Alam di Indonesia ”. Makalah ini dibuat untuk menganalisis berbagai bencana di Indonesia melalui metode tinjauan pustaka. Harapan kami semoga makalah ini bisa bermanfaat dan menjadikan referensi bagi kita sehinga lebih bagaimana cara menaggulangi bencana alam yang terjadi di Indonesia. Dalam makalah yang kami buat ini, masih banyak kekurangan, demi kesempurnaan makalah ini kami mengharapkan masukan / kritikan yang bersifat membangun.

Batulicin, 23 Februari 2013


Penyusun











DAFTAR ISI


Kata Pengantar.................................................................................         1
Daftar Isi...........................................................................................         2
BAB I Pendahuluan............................................................................         3
                      I.            Latar Belakang...................................................................         3
                    II.            Perumusan Masalah..........................................................         3
                 III.            Tujuan...............................................................................         4
BAB II Pembahasan...........................................................................         5
                      I.            Pengertian Mitigasi Bencana..............................................         5
                    II.            Air yang Tercemar.............................................................         5
                 III.            Kesempatan Kerja disaat Banjir..........................................         6
                 IV.            Kerusakan Tanah...............................................................         6
                   V.            Penyakit Menular..............................................................         8









BAB I
PENDAHULUAN


A.       Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan Negara kepulauan yang memiliki letak geografis strategis serta banyak gunung berapi aktif di setiap daerah yang sewaktu-waktu bisa memuntahkan lahar panasnya.  Bencana alam yang sering terjadi di Indonesia seperti, banjir bandang, longsor, gempa vulkanik, Tsunami, banjir roob, gempa tektonik telah  menimbulkan banyak kerugian dan luka mendalam dengan trauma dan kesedihan bagi warga yang mengalaminya.Hampir sebagian bencana yang terjadi di negri kita ini terjadi akibat ulah manusia juga yang mengeksploitasi Sumber Daya alam secara berlebihan tanpa memikirkan kelestarian alam, kebiaasan penduduk yang sering membuang sampah ke sungai/sembarangan juga berakibat tercemarnya air serta banjir didaerah sekitarnya.
Dengan disusunnya makalah ini,kami mengharapkan pembaca mengetahui tentang apa itu mitigasi bencana. Mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.jenis jenis mitigasi dalam prakteknya dikelompokan menjadi dua yaitu mitigasi struktural dan mitigasi non struktural. . Mitigasi struktural berhubungan dengan usaha-usaha pembangunan konstruksi fisik, sementara mitigasi non struktural antara lain meliputi perencanaan tata guna lahan disesuaikan dengan kerentanan wilayahnya dan memberlakukan peraturan (law enforcement) pembangunan.tujuan utama dari mitigasi bencana yaitu mengurangi resiko atau dampak yang ditimbulkan oleh bencana kususnya bagi penduduk seperti korban jiwa,kerugian ekonomi,dan lain lain.

B.        Perumusan Masalah
Dalam makalah ini akan dirumuskan beberapa masalah yaitu:
a.       Apa pengertian dari mitigasi bencana ?
b.      Bagaimana cara hidup dalam kondisi bencana yang mencakup:
1.      Air dan sanitasi ( pencemaran / pemulihan )
2.      Penyakit menular
3.      Pemulihan tanah dan lahan
4.      Penanaman kembali
5.      Kesempatan kerja
c.       Menjelaskan cara memulihkan kehidupan setelah bencana yang mencakup:
1.      Air dan sanitasi
2.      Penyakit menular
3.      Pemulihan tanah dan lahan
4.      Penanaman kembali
5.      Kesempatan kerja


C.       Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini  yaitu :
1. Untuk memenuhi tugas pendidikan lingkungan hidup semester II.
2. Menambah wawasan mengenai arti penting mitigasi bencana.
3. Memahami tentang bagaimana tindakan yang dilakukan kita apa bila terjadi yang namanya bencana.


















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Mitigasi Bencana
Mitigasi bencana merupakan langkah yang sangat perlu dilakukan sebagai suatu titik tolak utama dari manajemen bencana untuk mengurangi  kerugian akibat kemungkinan terjadinya bencana, baik itu korban jiwa dan/atau kerugian harta benda yang akan berpengaruh pada kehidupan dan kegiatan manusia.
Mitigasi pada prinsipnya harus dilakukan untuk segala jenis bencana, baik yang termasuk ke dalam bencana alam (natural disaster) maupun bencana sebagai akibat dari perbuatan manusia (man-made disaster).
Untuk mendefenisikan rencana atau srategi mitigasi yang tepat dan akurat, perlu dilakukan kajian resiko (risk assessmemnt)
.
Kegiatan mitigasi bencana hendaknya merupakan kegiatan yang rutin dan berkelanjutan (sustainable). Hal ini berarti bahwa kegiatan mitigasi seharusnya sudah dilakukan dalam periode jauh-jauh hari sebelum kegiatan bencana, yang seringkali datang lebih cepat dari waktu-waktu yang diperkirakan, dan bahkan memiliki intensitas yang lebih besar dari yang diperkirakan.

B.      Air yang tercemar
1.      Mitigasi bencana (cara pencegahan banjir yang mengakibatkan air tercemar)
·         Hal yang pertama kali kita lakukan adalah mengamati sekitar lingkungan. Jika di lingkungan kita tidak terdapat pohon maka kita harus melakukan penghijauan agar saat curah hujan meningkat, air dapat diserap oleh pepohonan.
·         Kemudian, membersihkan sampah-sampah di lingkungan sekitar dan membiasakan membuang sampah pada tempatnya.
·         Lalu, buatlah selokan disekitar rumah agar pada saat curah hujan meningkat, air dapat mengalir melalui selokan tersebut dengan baik.

2.      Cara hidup dalam kondisi air yang tercemar karena banjir
·         Membeli air bersih untuk kebutuhan air minum.
·         Air yang kotor dapat dimanfaatkan lagi. Contoh: air yang diberi tawas dapat digunakan untuk mencuci motor, mengepel lantai dan membersihkan kaca.
·         Saat semua air tercemar pasti kita kebingungan mencari air bersih yang layak untuk dikonsumsi. Cara yang paling mudah untuk memastikan air itu layak untuk dikonsumsi ialah dengan cara rebus air tersebut dalam panci bersih dan jika dalam panci tersebut banyak terdapat endapan sisa air mendidih, itu tandanya air tersebut kurang layak untuk dikonsumsi.
·         Dengan membuat waduk, karena waduk bermanfaat untuk mengatasi air murni yang disebabkan tercemarnya air. Selain itu waduk juga berfungsi untuk pembangkit listrik tenaga air.

3.      Cara memulihakan kehidupan setelah banjir yang mengakibatkan air tercemar
·         Menjaga kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi sumber mata air agar tidak tercemar.
·         Tidak membuang sampah ke sungai apabila disekitar lingkungan terdapat sungai.
·         Menciptakan tempat pembuangan sampah  yang cukup dan memadai.
·         Mengurangi limbah rumah tangga.
·         Melakukan penyaringan limbah pabrik sehingga limbah yang nantinya bersatu dengan air sungai bukanlah limbah jahat perusak ekosistem.
·         Penanaman pohon, selain bisa mencegah longsor, pohon juga mampu menyerap air dalam jumlah banyak dan sebenarnya pohon bisa menjadi sumber air sebab dengan banyaknya pohon, semakin banyak pula sumber-sumber air potensial di bawahnya.
·         Melaporkan kepada pemerintah atas bencana yang telah terjadi.


C.     Kesempatan Kerja Disaat Banjir
Misalkan dalam suatu wilayah terjadi banjir yang mengakibatkan jalan raya terendam sehingga para tukang ojek tidak dapat bekerja lagi. Jadi, para tukang ojek tersebut berhenti bekerja menjadi tukang ojek untuk sementara banjir terjadi dan memilih untuk membantu warga yang menjadi korban banjir sehingga para tukang ojek tersebut mendapatkan upah dari hasil membantu warga yang menjadi korban banjir.

D.     Kerusakan Tanah
1.      Cara hidup
·         Jika di suatu lingkungan terjadi musim kemarau yang sangat panjang yang mengakibatkan tanah/lahan rusak  seperti lahan perkebunan yang menjadi kering. maka yang harus dilakukan   oleh orang yang memilik kebun itu yakni, menanam tanaman yang dapat tumbuh dilahan yang kekurangan air.
·         Apabila sumur menjadi kering maka yang harus dilakukan adalah dapat membeli air minum yang layak untuk dikonsumsi 

2.      Cara memulihkan saat tanah/lahan terkena bencana
Usaha yang dilakukan untuk memulihkan erosi tanah adalah dengan menggunakan metode pengawetan tanah.
Metode pengawetan tanah pada umumnya dilakukan untuk:

·         Melindungi tanah dari curahan langsung air hujan;
·         Meningkatkan kapasitas infiltrasi tanah;
·         Mengurangi run off (aliran air di permukaan tanah); dan
·         Meningkatkan stabilitas agregat tanah.


Metode pengawetan tanah dibagi menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut.

a.    Metode vegetatif, adalah metode pengawetan tanah dengan cara menanam vegetasi (tumbuhan) pada lahan yang dilestarikan. Metode ini sangat efektif dalam pengontrolan erosi. Ada beberapa cara mengawetkan tanah melalui metode vegetatif, antara lain sebagai berikut.

1)   Penghijauan, yaitu penanaman lahan kosong dengan berbagai jenis vegetasi (tanaman).
2)   Reboisasi, yaitu penanaman kembali hutan gundul dengan jenis tanaman keras, seperti pinus,   jati, rasamala, dan cemara.
3)   Penanaman secara kontur yaitu menanami lahan searah dengan garis kontur. Fungsinya untuk menghambat kecepatan aliran air dan memperbesar tingkat resapan air ke dalam tanah.
4)    Penanaman tumbuhan penutup tanah (bufering), yaitu menanam lahan dengan tumbuhan keras, seperti pinus dan jati.
5)   Penanaman tanaman secara berbaris (strip cropping), yaitu melakukan penanaman berbagai jenis tanaman secara berbaris. Fungsinya untuk mengurangi tingkat kecepatan erosi.
6)   Pergiliran tanaman (crop rotation), yaitu penanaman jenis tanaman secara bergantian (bergilir) dalam satu lahan. Jenis tanamannya disesuaikan dengan musim. Fungsinya untuk menjaga agar tingkat kesuburan tanah tidak berkurang.

b.  Metode Mekanik/Teknik, adalah metode pengawetan tanah melalui teknik-teknik pengolahan tanah yang dapat memperlambat aliran permukaan (run off), menampung, dan menyalurkan aliran permukaan dengan kekuatan tidak merusak. Beberapa cara yang umum dilakukan pada penerapan metode mekanik, antara lain sebagai berikut.

1)   Pengolahan tanah menurut garis kontur (contour village), yaitu pengolahan tanah sejajar garis kontur. Fungsinya untuk menghambat aliran air dan memperbesar daya resapan air.
2)   Pembuatan tanggul atau guludan sejajar dengan kontur. Fungsinya agar air hujan dapat tertampung.
3)    Pembuatan teras (terrassering), yaitu membuat teras-teras (tangga-tangga) pada lahan miring dengan lereng yang panjang. Fungsinya untuk memperpendek panjang lereng, memperbesar resapan air, dan mengurangi tingkat erosi.
4)    Pembuatan saluran air (drainase). Saluran pelepasan air ini dibuat untuk memotong lereng panjang menjadi lereng yang pendek sehingga aliran air dapat diperlambat.

Metode pengawetan tanah akan sangat efektif jika metode mekanik dapat dikombinasikan dengan metode vegetatif misalnya, terrassering dan bufering.

c.   Metode Kimia, dilakukan dengan menggunakan media bahan kimia untuk memperbaiki struktur tanah, yaitu meningkatkan kemantapan agregat (struktur tanah). Tanah dengan struktur yang mantap tidak mudah hancur oleh pukulan air hujan sehingga infltrasi tetap besar dan aliran air permukaan (surface run off) tetap kecil.

Penggunaan bahan kimia untuk pengawetan tanah belum banyak dilakukan, walaupun cukup efektif tetapi biayanya mahal. Pada saat ini umumnya masih dalam tingkat percobaan-percobaan. Beberapa jenis bahan kimia yang sering digunakan untuk tujuan ini antara lain dengan menggunakan preparat kimia sintetis (bitumen dan krilium) atau alami. Preparat ini disebut Soil Conditioner atau pemantap struktur tanah. Sesuai dengan namanya Soil Conditioner ini digunakan untuk membentuk struktur tanah yang stabil. Senyawa yang terbentuk akan menyebabkan tanah menjadi stabil.

E.   Penyakit Menular
1.      Cara Hidup
·         Makan teratur dengan menu 4 sehat 5 sempurna.
·         Olahraga secara teratur
·         Istirahat yang cukup
·         Jaga jarak dengan penderita
·         Jangan membeli  makanan di sembarangan tempat karena bias saja makanan itu telah tertular.
·         Jaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan disekitar kita.

2.      Cara Memulihkan
·         Jika telah tertular penyakit , maka usahakan secepatnya hubungi dokter.
·         Minum obat yang teratur dan istirahat yang cukup

Tidak ada komentar:

Posting Komentar